Thursday 2 April 2015

7 Pengusaha Muda berprestasi di Indonesia

1. Hafiza Elfira

Hafiza Elfira, wanita cantik ini adalah seorang Mahasiswi Universitas Indonesia yang kini berusia 22 tahun.

Wanita muda ini boleh dibilang penuh dengan inovasi cerdas dalam berbisnis, bagimana tidak, dia mampu memberdayakan ibu-ibu penderita kusta di Sitanala di bawah naungan Nalacity Foundation. Bisa dikatakan pengusaha wanita muda ini adalah seorang Socialpreneur. Yaitu Entrepreneur yang memiliki dampak positif dalam bidang sosial.

Hafiza sukses membekali ibu-ibu penderita kusta dengan ilmu menjahit manik-manik pada jilbab. Tak dinyanan, ternyata hasil karya jilbab manik-manik para ibu-ibu penderita kusta itu mempunyai nilai jual yang tinggi dan laris di pasaran. Walhasil, Hafiza bersama Nalacity Foundation mampu meraup omzet ratusan juta per bulannnya dari penjualan jilbab manik-manik.

Hafiza pun mendapatkan penghargaan sebagai
- 10 Pengusaha Muda Sukses versi Yukbisnis.com


2. Yasa


Never too young to become a billionaire. Inilah prinsip hidup Yasa, anak muda yang lahir dengan nama lengkap Yasa Paramita Singgih pada tanggal 23 April 1995 di Kota Bekasi. Terlahir di keluarga yang biasa-biasa saja, membuat Yasa memutuskan untuk hidup mandiri dengan berbisnis. Keputusan itu hadir dikarenakan saat usia 15 tahun, Ayahnya terkena serangan jantung sehingga harus dioperasi. Sebagai anak paling kecil ia merasa menjadi beban terakhir keluarga, dan kejadian itulah yang menjadi titik balik hidup Yasa untuk menjadi mandiri dalam hidup supaya bisa membahagiakan orang tuanya sebelum terlambat.

Sejak berusia 15 tahun ia sudah mulai mencari uang sendiri dengan menjadi MC di berbagai acara Sweet 17 & musik. Di usia yang sama ia juga mulai berjualan lampu hias secara online, namun tak lama kemudian usaha lampu hiasnya tutup lantaran supplier tidak dapat memberikan barang lagi.

Alhasil pada usia 16 tahun Yasa banting setir ke usaha fashion. Sempat beberapa kali gagal di beberapa bisnis dan diremehkan banyak orang, akhirnya dia berhasil membangun brand fashion dengan nama Men’s Republic. Dua tahun berhasil mengembangkan brand Men's Republic ia pun berhasil meraih beberapa impiannya. Perjalanan bisnis nya tidak semulus banyak orang kira, ia pernah mengalami rugi ratusan juta rupiah dalam berbisnis, mulai dari bisnis kuliner, EO, dll pernah menjadi pelajaran berharga untuknya.

Selain itu, sekarang ia juga memiliki bisnis di bidang asset yaitu komplek perumahan dalam bentuk kavling tanah di Bogor dan menghandle bisnis management consulting bernama MS Consulting.

Di usia 18 tahun, Yasa bisa membayar uang kuliahnya di Universitas Bina Nusantara dengan hasil keringatnya sendiri. Ia juga sering memberikan sharing seputar bisnis, motivasi dan pengembangan diri. Dalam sharing yang bawakan Yasa, ia terkenal selalu memiliki pembawaan yang santai, humoris namun sangat menyentuh hati.

Sampai dengan sekarang ia masih sering kali gagal, gagal dan gagal dalam setiap hal yang ia lakukan, karena ia percaya bahwa gagal = belajar. When you stop learning, you stop growing. Keep FIGHT!

Di usianya yang baru 18 tahun ia sudah mendapatkan beberapa penghargaan dari berbagai komunitas seperti :

- 10 Pengusaha Muda Sukses versi YukBisnis.com
- 5 Entrepreneur Muda Tergila versi Lintas.Me
- 5 Wirausaha Muda Sukses versi SenengMedia.com
- Narasumber Kementerian Perikanan dan Kelautan Republik Indonesia


3. Nicholas Kurniawan

Lahir di keluarga sederhana dan biasa biasa saja tidak menutup kemungkinan bagi seorang Nicholas Kurniawan untuk menjadi seorang Entrepreneur. Di usianya yang masih belia kini ia berhasil menjadi Exportir Ikan Hias Termuda di Indonesia yang bermula dari KASKUS. Masa kecil Nicholas tidak begitu baik, kondisi ekonomi keluarganya terpuruk membuat keluarganya harus berhutang ke kiri dan kanan. Bahkan tidak jarang kedua orang tuanya bertengkar dirumah akibat masalah finansial. Ia pun sangat sedih saat melihat keluarganya dihina dan direndahkan banyak orang karena memiliki banyak hitang. Hal itulah yang membuat Nicholas memiliki niatan untuk merubah nasibnya.

Beberapa bisnis sempat dijalaninya, mulai dari asuransi, MLM, makanan dan mainan pernah dicoba. Namun semua bisnis itu belum berhasil, bahkan titik terendah dalam hidupnya adalah disaat ia dinyatakan tidak naik kelas saat kelas 2 SMA. Pada saat itu hidupnya sangat terpuruk, bahkan ia harus pindah sekolah dari SMA unggulan idamannya.

Setelah jatuh bangun dalam hidup dan bisnisnya, ia pun mendekatkan dirinya pada Tuhan dan mencoba berjuang kembali dalam bisnis. Hingga ia mencoba peruntungan bisnisnya dengan menjual ikan hias lewat FJB Kaskus. Awalnya ia tidak menyangka bahwa bisnis ikan hiasnya bisa berkembang, namun ternyata bisa menghasilkan! Bahkan ikan hiasnya dikirim hampir ke banyak negara di dunia. Pastinya ini semua bukan hasil dari proses yg singkat.
Sempat ditipu beberapa kali oleh beberapa orang tidak mengurungkan tekad nya yang kuat, demi bisa membayar kuliah di Prasetiya Mulya Business School ia pun berjuang untuk menjadi seorang exportir ikan hias.

Kini di usianya yang baru 20 tahun, ia berhasil menjadi exportir ikan hias termuda di Indonesia dan kini sedang merambah di bisnis properti yang sedang dijalani bersama rekan rekannya. Kini omzet bisnis Nicholas Kurniawan dalam sebulan dapat mencapai angka lebih dari 100 juta rupiah!

Prestasi Nicholas Kurniawan
- 2nd Winner of HIPMI New Entrepreneur Awards
- Favourite Winner Internal Prasetiya Mulya Marketing Research Project
- 1st Winner of UGM National Business Case Competition
- 1 st Winner of Internal Prasetiya Mulya Business Plan Competition



4. Hamzah Izzulhaq



Pria berumur 20 tahun ini adalah seorang Entrepreneur Muda yang sukses, Pemuda kelahiran Jakarta, 26 April 1993 memang sudah memiliki bakat bisnis sejak masih kecil mulai dari menjual kelereng, gambaran, petasan hingga menjual koran, menjadi tukang parkir serta ojek payung pernah dilakukannya.

Pada pertengahan kelas 2 SMA, ia menangkap peluang bisnis lagi. Ketika sedang mengikuti seminar dan komunitas bisnis pelajar bertajuk Community of Motivator and Entrepreneur (COME), Hamzah bertemu dengan mitra bisnisnya yang menawari usaha franchise bimbingan belajar (bimbel) bernama Bintang Solusi Mandiri. “Rekan bisnis saya itu juga masih sangat muda, usianya baru 23 tahun. Tapi bimbelnya sudah 44 cabang,”

Hamzah lalu diberi prospektus dan laporan keuangan salah satu cabang bimbel di lokasi Johar Baru, Jakarta Pusat, yang kebetulan ingin di-take over dengan harga jual sebesar Rp175 juta. Dengan hanya memegang modal Rp5 juta, pengusaha muda lulusan SMAN 21 Jakarta Timur ini melobi sang ayah untuk meminjam uang sebagai tambahan modal bisnisnya. “Saya meminjam Rp70 juta dari ayah yang seharusnya uang itu ingin dibelikan mobil. Saya lalu melobi rekan saya untuk membayar Rp75 juta dulu dan sisanya yang Rp100 juta dicicil dari keuntungan tiap semester. Alhamdulillah, permintaan saya dipenuhi,”.

Dari franchise bimbel itu, bisnis Hamzah berkembang pesat. Keuntungan demi keuntungan selalu diputarnya untuk membuat bisnisnya lebih maju lagi. Kini, Hamzah telah memiliki 3 lisensi franchise bimbel dengan jumlah siswa diatas 200 orang tiap semester. Sukses mengelola bisnis franchise bimbelnya, Hamzah lalu melirik bisnis kerajinan SofaBed di area Tangerang.

Sejak bulan Agustus 2011, bisnis Hamzah telah resmi berbadan hukum dengan nama CV Hamasa Indonesia. Lulusan SMA tahun 2011 ini duduk sebagai direktur utama di perusahaan miliknya.


5. Victor Giovan Raihan


Victor Giovan Raihan, pelajar 18 tahun ini, semula hanya iseng-iseng saja membuat minuman yang memadukan teh dan susu fermentasi ini. Hasilnya, minuman olahannya ternyata memiliki banyak penggemar.

“Modal awalnya Rp 3 juta dengan meminjam dari orangtua sekitar 2010. Saat ini per outlet paling apes menghasilkan Rp 2 juta per bulan. Outlet lain yang ramai bisa lebih dari itu,” aku pemilik merek Teh Kempot ini.
Ide menamai Teh Kempot berasal dari cara orang minum teh kemasan dengan sedotan, jika teh terasa enak dan hampir habis pasti orang akan terus menyedot hingga bentuk pipinya kempot.

Sulung dua bersaudara yang bersekolah di SMA Negeri 1 Kepanjen ini memiliki 10 outlet yang dikelola sendiri dan 17 outlet yang dikelola oleh mitranya. Bermitra dengannya cukup bayar Rp 3,5 juta dan akan mendapatkan 1 paket booth (gerobak), alat masak dan 100 cup (gelas kemasan) pertama. Dua mitra diantaranya ada di Jakarta dan Palembang, lainnya tersebar di Kota Malang.

Victor sebelumnya lebih dulu mengelola bisnis bakso, ketimbang teh yoghurt. Outlet baksonya baru ada lima, kesemuanya ada di Malang. Tahun ini, ia berencana nambah lima outlet. Bisnis yang dikelolanya ini belakangan berkembang ke minuman. Alasannya sederhana, kalau orang makan bakso pasti butuh minum.

“Saya coba beli daun teh setengah matang dari pemasok, saya kelola sendiri lalu saya mix dengan yoghurt (susu fermentasi). Ada rasa lemon tea, stoberi, dan cokelat,” ujar pria yang bermukim di Jl Panji II Kepanjen ini.
Per kemasan atau segelas teh yoghurt ukuran 250 ml dijual seharga Rp 2.000-2.500. Jumlah karyawan yang bekerja padanya kini tak kurang dari 50 orang, termasuk untuk outlet bakso dan teh yoghurt.

Setiap harinya, ia bisa menghabiskan 20 kg daun teh kering untuk diproduksi atau menjadi 70 gelas. Gula yang dibutuhkan 4 kg per outlet per hari. Sedangkan kebutuhan daging untuk bakso sekitar 20 kg per hari.
“Usaha bakso tetap akan jadi core business saya karena omzetnya besar. Kalau teh hanya sampingan. Ke depan, saya akan tambah mitra di kota-kota besar, seperti Surabaya dan Sidoarjo,” lanjut Victor.

Ia mengaku, jalan yang ia tempuh dari hasil kerja kerasnya kini membawa keberuntungan yang luar biasa di usianya yang masih belia. “Saya tidak tahu jika dulu saya mengikuti anjuran ayah untuk sekolah di kepolisian apa ‘omzet’nya akan sebesar ini. Keluarga besar saya semua di jalur angkatan bersenjata. Tapi saya tidak minat mengikuti jejak tersebut,” yakinnya.
Untuk perluasan usaha, Victor masih enggan mengajukan kredit kemana-mana. Pakai modal pribadi dan pinjam orangtua masih memungkinkan. “Toh bapak saya dapat fasilitas kredit dari bank, yakni kredit kepolisian. Saya pinjam dari situ juga,” pungkasnya.

6. Theresia Deka Putri
Pada usianya yang masih belia, wanita ini sangat berkeinginan membawa usahanya menjadi terpandang di Indonesia. Harapan seperti Thereisa Deka Putri, 24, tentu saja menjadi keinginan siapapun yang bisnisnya tengah berkembang.

Bisakah Anda bayangkan seorang gadis belia mampu menghasilkan omzet sekitar Rp1 miliar per tahun? Reputasi itulah yang diperlihatkan Putri ketika menekuni usaha industri minuman alami kopi dan teh.

Padahal, usia usahanya masih tergolong baru, didirikan pada 2007 saat usianya masih kurang lebih 20 tahun, namun ternyata dorongan jiwa wirausaha yang dimilikinya mampu memberikan kesuksesan melalui komoditas kopi luwak lanang.

Kopi luwak saat ini memang menjadi sangat favorit bagi konsumen yang berkantong tebal. Gaya hidup yang terus berkembang menjadi salah satu pemicu keberhasilan Putri menjalankan usahanya.

Dia lalu mencari produk khusus dari setiap biji kopi yang dimakan hewan luwak, yakni biji kopi yang dikonsumsi luwak lanang. Maka, jadilah kopi luwak lanang olahan Putri menjadi kopi spesial yang belum pernah diekploitasi pengusaha kopi luwak lainnya.

Impian Putri sangat mungkin direalisasi, karena saat ini produknya telah melanglang buana ke Taiwan, Jepang maupun Korea Selatan, setelah dikenal secara luas di Indonesia.Pemasaran ke luar negeri masih dalam skala kecil.

Kondisi seperti apa yang membuat usahanya sukses, tidak lain karena kerja keras untuk memasarkan langsung komoditasnya. Dibantu sekitar 15 karyawan, UD Karya Semesta kini terus menggeliat menuju skala usaha lebih mapan.

Beberapa penghargaan telah diterimanya seperti
• Wirausaha Muda Mandiri tahun 2012
• Pemuda Pelopor Gresik bidang kewirausahaan
• Penghargaan dari KEMENPORA
• Narasumber Kick Andy Show

Andalannya ketika memulai usaha hanya sepeda motor dan tas punggung di belakang. Dia memasarkan produk-produknya secara langsung kepada konsumen. Sasaran awalnya adalah dari warung ke warung.

Selanjutnya mengarah pada kelompok masyarakat serta instansi pemerintah maupun swasta di Gresik hingga Surabaya. Saat menawarkan produk itu ke instansi pemerintah itulah menjadi titik balik kesuksesannya.


7. Riezka Rahmatiana


Menjadi seorang pewirausaha butuh perjuangan ekstra keras untuk mendapatkan kesuksesan. Riezka Rahmatiana, pemilik usaha Justmine Pisang Ijo, termasuk salah satu perempuan yang mengalami jatuh bangun dalam mencapai kesuksesannya.

Sebelum sukses, Riezka sempat mengalami kegagalan dalam berbagai bisnis seperti bisnis kafe, booth makanan, network marketing, dan membuatnya terlilit banyak utang. Dengan sisa uang yang dimilikinya, Riezka pun mendapat ide untuk menjual es pisang ijo asli Makassar pada tahun 2008.

"Bisnis ini saya mulai dengan modal Rp 150.000 yang digunakan untuk bahan baku membuat pisang ijo," ungkap Riezka, saat pembukaan Ernst &Young Entrepreneurial Winning Women 2013 di Jakarta, beberapa waktu lalu. Ia mencari resep pisang ijo yang paling cocok dengannya, termasuk belajar langsung dari pemilik restoran Makassar.

"Tantangan kembali dihadapi karena orangtua tidak setuju kalau saya jualan pisang ijo. Namun, saya tetap kekeuh mau usaha ini karena saya yakin pasti sukses," tambahnya.

Dengan kepercayaan diri dan keyakinan akan sukses, Riezka bertekad melanjutkan usahanya. Hasilnya, setelah dua bulan usahanya mulai terlihat hasilnya, dan disukai pasar. Ia pun lantas menambah varian es pisang ijonya dengan rasa cokelat, vanila, strawberry, dan durian.

Tahun 2009, Riezka sudah memiliki tiga cabang pisang ijo di kawasan Bandung. Tahun itu juga ia mulai mengubah sistem penjualan pisang ijonya menjadi sistem kemitraan. Sistem kemitraan ini dikembangkan menjadi salah satu cara pemberdayaan masyarakat sekitar untuk meningkatkan pendapatan tanpa harus repot memikirkan resep makanan dan proses pembuatannya.

Kesuksesan wirausahanya ini membuatnya meraih berbagai penghargaan seperti
- The Young Entrepreneur Award,
- Top 15 Franchises Best Choice,
- Ernst & Young Entrepreneurial Wining Women 2012,

Riezka mengungkapkan untuk mendapatkan kesuksesan, Anda tidak boleh egois saat mewujudkan impian Anda.

"Setiap orang punya impian untuk punya usaha dan sukses. Namun ketika hanya memikirkan kesenangan dan ambisi pribadi, usaha Anda bisa saja hancur dan putus asa. Anda membangun usaha dengan impian untuk membahagiakan keluarga, sehingga ketika gagal Anda akan terus termotivasi untuk bangkit dan sukses," tambahnya.

Selain itu, Riezka juga berpendapat bahwa ketika menjadi wirausaha, Agan harus banyak bergaul dengan pengusaha lain yang sudah sukses


(Source : Kaskus)

0 comments:

Post a Comment